oleh : anonim
Ya ukhti….
Musuh2 Islam tidak henti-nentinya berusaha
untuk menjauhkan wanita muslimah yang mulia dari Agama Islam yang haq dan lurus
ini. Disetiap tempat dan kesempatan mereka selalu saja melontarkan tuduhan –
tuduhan keji yang ditujukan kepada wanita2 mu’minah yang suci. Mereka
mengatakan :
“Islam adalah penjara bagi wanita,” karena
wanita Muslimah wajib dirumah, tidak diizinkan keluar kecuali ada hajat.
“Poligami adalah perbuatan hewan.”
“Perceraian adalah suatu kedzaliman.”
“Wanita muslimah itu sakit, kulitnya panuh
dengan kadas dan panu, oleh sebab itu mereka memakai hijab untuk menutupi
kulitnya.”
Saya pribadi ingin bertanya kepada antunna semua (ukhti), apakah benar
yang dilontarkan mereka ? apakah benar yang dilontarkan mereka ?
Masya Allah, mereka memfitnah kalian….padahal
kalian jenis yang tersuci di antara manusia.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengikuti langkah- langkah syaitan.”(QS An Nuur : 21)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS Al
Baqarah : 120)
Ya Ukhti….
Janganlah kamu dengar kata – kata mereka,
sebab mereka adalah penganjur yang berdiri di tepi jahannam dan mengajak dan
menyeret ke dalam jahannam.
“Mereka sekali-kali tidak mempunyai
pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya
kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu)
kecuali dusta.” (QS Al Kahfi : 5)
Ya Ukhti…..
Tahukan antunna, apa yang mereka kehendaki ?
Mereka hanya menghendaki 1 perkara saja. Bayangkan hanya 1 perkara.
Menghancurkan agama Islam dan merusak generasi Islam terutama anak cucu kita.
hiiiks. Mereka menghendaki agar kamu barang dagangan yang murah, sebagai pemuas
syahwat. Pemuas nafsu orang2 yang bejat. Ya Allah….ampunilah kami semua dengan
air mataku ini ya Allah……
Mereka menipumu agar kamu keluar dari syurga
sebagaimana Iblis la’natullah mengeluarkan bapak kita Adam dan ibu kita Hawa
dari syurganya yang haruuum. Adam dan Hawa keluar dalam keadaan telanjang,
tanpa pakaian, yang menutup aurat mereka.
Para pengumbar kejahat pun meniru gaya dan
taktik yang sama, jangan kau hiraukan mereka !
Ya Ukhti….
Pernahkah kamu menduga, bahwa mereka para
wanita Muslimah sadar, mengapa mereka berhijab?
Survei membuktikan bahwa mereka pada umumnya
memandang jilbab hanya sebatas adapt istiadatyang mereka warisi dari ortu
mereka dan sebagai bakti kepada ortu mereka yang menyuruhnya. Oleh sebab itu
sebagai warisan adapt istiadat yang suci, maka wajib dijaga dan dilestarikan.
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS Al Ahzab : 59)
Ya Ukhti…..
Saya percaya pasti pernah baca firman Allah
berikut ini :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya.” (QS An Nuur : 31)
Imam Bukhari rh meriwayatkan dari ibu kita
‘Aisyah ra. Ia berkata :
Yarhamullahun nisaa ‘al mujaahiraatil ‘awala
limma anzalallahu.
“Berhijrah Mujahiraat (orang yang hijrah dari
kalangan wanita), yaitu ketika Allah menurunkan firman-Nya :
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya.” (QS An Nuur : 31)
(Mereka langsung merobek pakaian mereka untik
dijadikan hijab / jilbab)
Masya Allah, sungguh kuat keimanan para
Shahabiyyah Nabi saw. Jadi happy sendiri.
Ya Ukhti….
Janganlah sekali – kali terucap dari bibirmu
yang manis kata – kata :
“Kan, kita bukan mereka (ya’ni para
Shahabiyyah). Bagaimana mungkin kita bisa mencapai apa yang mereka capai ?”
“Contohlah mereka walaupun tidak persis, sebab
mencontoh orang yang mulia itu pasti beruntung.” Betul ?!
Ya Ukhti….
Ingatlah firman ini :
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS Al Ahzab : 59)
Ibnu Abbas ra, berkata : “ Allah
memerintahkan, isteri2 orang yang beriman, apabila keluar dari rumah untuk
suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya.”
Mantaaab…he
Allah memerintahkan isteri2 orang yang beriman
itu, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih dan suci. Dengan demikian
ia tidak akan diganggu orang2 jahat…
Coba deh ukhti perhatikan : Siapa yang lebih
sering digoda & diganggu “lelaki” di jalan / kampus ? tentu mereka yang
suka tersolek ala jahiliyyah (menor kaya ketoprak humor, tipis pakaiannya kaya
anak baru lahir, wanginya amat sangat kaya pabrik ‘casablanca’, lenggak –
lenggok kaya unta bunting….he….bcanda)
Perhatikan juga ayat Allah ini :
“Dan perempuan-perempuan tua yang telah
terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), Tiadalah
atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud)
Menampakkan perhiasan, dan Berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.” (QS An Nuur : 60)
Subhanallah, demi Allah, ana baru nemu &
liat ni ayat…padahal udah bertaun2 baca Qur’an, tapi baru dapet di Qur’an
Digital…seolah2 belum pernah liat ayat ini….Ya Allah, ampunilah dosa hambamu
ini yang telah lalai…dan janganlah kau biarkan keluarga, isteri, anak dan cucu
hamba lalai nantinya seperti hamba….Sungguh adil Islam itu.
Allah memberitahukan bahwa berhijabnya
perempuan tua yang tidak ingin menikah lagi serta tidak menampakkan
perhiasannya itu lebih UTAMA, walaupun diperBOLEHkan bagi mereka untuk buka
wajah dan tangan dengan syarat berlaku sopan (Islami).
Lebih utama pakai jilbab
Dan dibolehkan (berarti tidak dosa) buka wajah
dan tangan. Tatp teteeep dengan asal berlaku islami. oK ummi !
Ya Ukhti…..
Dengarkanlah kata ibunda kalian, Ummul
Mu’minin ketika bertanya kepada Nabiku saw yang tercinta (jadi pengan ketemu) :
“Apa yang harus diperbuat mereka dengan bawah
baju mereka ya Nabi ? Nabi saw bersabda : Hendaklah ia turunkan satu jengkal
(dari lutut). Ummul Mu’minin berkata : Kalau begitu akan tersingakap kaik kami
ya Rasulullah ! Nabi bersabda lagi : Turunkan satu sengan dan jangan
dilebihkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Subhanallah ! Ibu kita meminta agar
diperpanjang bajunya, sedangkan wanita2 kita malah banyak yang memperpendek,
bahkan satu lengan di atas lutut….waduuuuh…dan mereka NOT CARE !
Ya Ukhti…..
Untukmu yang masih dibalut keraguan untuk
memakai jilbab. Untukmu pula untaian ayat Ilahi yang menyejukan hati :
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin
dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah
Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al Ahzab : 36)
Untukmu untaian sabda Rasulullah saw, wahai
wanita yang belum sadar, yang masih berjalan tanpa petunjuk, la tahzan kami
akan senantiasa menolong kalian, kami akan terus berusaha menjadikan kalian
yang terbaik. Tidak seperti orang2 yang telah menghancurkan kalian dan meninggalkan
kalian begitu saja tanpa arah dan tujuan.
“Janganlah engkau menjadi seperti orang yang
berkata : Aku bersama manusia, bila mereka baika, aku baik, bila mereka berbuat
jahat, aku pun ikut berbuat jahat, akan tetapi luruskan dirimu, bila mereka
baik, baiklah, dan jika mereka jahat, maka jauhilah kejahatannya.”
Untukmu wahai ukhti yang selalu berkata :
Bilamana aku memakai jilbab di negeri non-Muslim, manusia akan melihat dan
memperhatikanku, namun bila aku melepaskan jilbabku, aku sama seperti mereka,
tak ada yang memperhatikanku.
Wahai saudaraku yang akupun memuliakanmu :
“Sesungguhnya melawan arus kejahatan, konsisten (istiqomah), komitmen dan
konsekwen dalam kebenaran terutama di negeri kafir adalah iman mulia yang
diserukan Allah, Allah akan menyayangi anda, dan kaum Musilim & Muslimah
pun di mana saja mereka tinggal juga akan menyayangi anda. Tenanglah seorang
Muslimah itu harus kuat. Demi Allah yang jiwaku ada di tangannya, jika ada
seorang kafir, yang menganiaya engkau (saudara perempuanku yang kucintai) aku
akan membela kehormatanmu, walaupun harus meneteskan darahku sendiri.”
Ya Ukhti….
Sungguh sedikit orang yang berbuat dan
mengajak kepada kebaikan :
Sebagaimana seruan seorang penyair, yang saya
kutip dari sebuah kitab :
“Wahai kamu yang selalu mengurusi badanmu.
Betapa banyak usaha yang telah kamu lakukan.
Apakah kamu mencari keuntungan dari sesuatu
yang jelas rugi ?
Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya,
Sebab kamu disebut manusia dengan jiwa, bukan
karena tubuh jasadmu.”
Ya Ukhti….
Jadikan Khadijah sebagai suri tauladan dan
panutanmu dalam berjuang dengan harta dan jiwa.
Jadikan ‘Aisyah sebagai tauladanmu dalam ilmu
pengetahuan.
Jadikan keluarga Yasir, suri tauladanmu dalam
kesabaran dan berpegang teguh dalam agama Allah.
Wahai ibu generasi mendatang, perhatikanlah
kata – kataku ini :
“Ibu adalah madrasah, jika engkau persiapkan,
berarti kau persiapkan generasi yang haruuuum namanya.
Ibu adalah taman. Jika ia selalu disiram, ia
akan berdaun rindang dan sejuk di mata.
Ibu adalah guru pertama. Pengaruhmu sangat
besar, dan berbobot sepanjang masa.
Ibu adalah cahaya. Engkau bagaikan cahaya yang
sinarnya terang melebihi matahari, dan indah melebihi rembulan.
Ibu adalah obat. Engkau dapat mengobati hati
keluargamu, seperti obat yang ampuh dari syurga.”
(Afwan nii, buat bapak belum ada stok kata2,
he…)
Ya Ukhti….
Andai mereka melihat bentuk tubuhmu tidak
menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta apakah mereka masih
memajang fotomu, di sampul2 majalah, buku, atawa semisalnya ? walaupun kamu
seorang yang terpelajar ? apakah mereka masih memintamu bekerja ? apakah mereka
masih menemuimu ?
Sesungguhnya mereka hanya ingin menikmati
kecantikan wajah dan kemolekan tubuhmu, serta merdunya suaramu. Bila hal itu
hilang darimu, maka merekapun pasti meninggalkanmu, seakan – akan kamu adalah
barang yang sudah habis masa pakainya (ngga’ bermaksud merendahkan perempuan
kok) kecuali suamimu yang selalu menuai rasa sayang padamu sampai akhir
hayatnya, dan juga anak cucumu yang mempunyai keimanan yang patut dihargai.
Hanya mereka yang sayang padamu, dan juga Allah tempat kembalimu.
Kepada Ukhti al Muslimah !
Yang tegar dan sabar dalam menghadapi berbagai
fitnah dan serangan musuh yang buas.
Kepada Ukhti al Muslimah !
Yang konsisten, konsekwen, dan komitmen
terhadap ajaran Islam.
Kepada Ukhti al Muslimah !
Yang selalu memegang teguh sifat malu dan
kesucian dirinya.
Kepada Ukhti al Muslimah !
Yang berpegang teguh kepada kitab Allah, dan
selalu mengangkat panji RasulNya, dan yang berkata :
“Dengan tangan kesucianku, akan aku jaga
kemuliaan hijab dan jilbabku dan dengan penjagaanku akan kau tinggikan di atas
tanahku.”
Kepada Ukhti al Muslimah !
Ada khabar gembira dari Nabi kita yang
tercinta saw :
“Sesungguhnya dibelakang anda ada hari – hari sabar.
Orang – orang yang berpegang teguh pada hari – hari itu mendapat pahala 50
orang dari kamu. Para Shahabat bertanta : Ya rasulullah saw, sebesar pahala 50
orang dari mereka ? Nabi bersabda : Bahkan dari kamu !” (HR. Tirmidzi dan Abu
Daud, dengan sanad SHAHIH menurut Nashirudin Albani)
“Sesungguhnya Islam memulai (tersebar) dalam
keadaan asing dan akan kembali asing seperti permulaannya, maka beruntunglah
orang – orang yang asing. Nabi saw ditanya : Siapa mereka wahai Rasulullah ?
Nabi menjawab : Mereka yang shaleh ketika manusia sama – sama rusak, sama –
sama bejat, dan sama – sama jauh dari Islam.” (HR. Tirmidzi dan SHAHIH menurut
Albani)
Kepada mereka salam dari Allah, para muslimin
dan muslimah yang sabar dan istiqomah dalam menjalankan perintah Allah dan
RasulNya, serta menjauhi laranganNya :
“Salam sejahtera untumu atas kesabaranmu. Maka
Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS Ar Ra’d : 24)
Ya Allah jadikanlah aku dan anak cucuku orang
– orang dan generasi besar yang senantiasa mendirikan shalat dengan sebenar –
benarnya…..dan rahmatilah keluarga kami, dimanapun kami berada….juga
lindungilah kami dari marabahaya…..juga fitnah……Amiin….
21.02