NASIHAT UNTUK NUR MAULANA (yang belum terekpos)
Oleh : Sayful Fahmy MH
Sehubungan dengan banyak dan merebaknya dakwah – dakwah Islamiyah di stasiun – stasiun televisi, kami banyak menemukan kesalahan dakwah yang fatal dari sdr. Nur Maulana, adapun kesalah – kesalahan fatal itu adalah sebagai berikut :
1. Sdr. Maulana berlagak seperti wanita dalam berdakwah di hadapan ummat
Rasulullah saw pernah bersabda : "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut" (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini hasan)
Jadi, jika ada orang yang berdakwah di kalangan ummat dengan gaya banci, maka ia hakikatnya bukan pendakwah melainkan seorang banci.
2. Sdr. Maulana banyak melawak dalam berdakwah
“Sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. Dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau !” (Ath-Thaariq : 13 – 14)
3. Beberapa waktu yang lalu sdr. Maulana membahas tentang jihad. Akan tetapi makna jihad diselewengkan menjadi makna bahasa sehingga membuat cacat istilah jihad yang sebenarnya, menuntut ilmu pun dikatakan sebagai jihad. Jadi sdr. Maulana sudah mengatakan hal yang tidak semestinya, menyalah-artikan sebuah makna syar’iyyah karena mungkin sebuah pesanan atau berdasarkan kemauan sendiri.
Alloh Ta’Ala berfirman di dalam kitabnya Yang Mulia : “Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab. Dan mereka mengatakan ia (yang dibacanya itu datang) dari sisi Alloh padahal ia bukan dari, sisi Alloh. Mereka berkata dusta terhadap Alloh sedang mereka mengetahui.” (Ali-Imran: 78).
4. Menggunakan sarana musik dan nyanyian, sdr. Maulana memakai sarana musik untuk membuat tangisan para jama’ahnya agar terharu.
“Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutera, arak, dan alat-alat musik.” (HR. Bukhari)
Bahkan Imam Syafi’i sendiri mencaci maki para pemusik dan penyanyi, beliau menegaskan di kitab Al-Ummnya : “Nyanyian adalah perkataan yang sia – sia, menyerupai kebathilan, sesuatu yang bersifat khayalan. Barangsiapa yang sering melakukannya, dia adalah orang tolol dan ditolak persaksiannya.” (Kitab Al-Umm Jilid IV/214)
Nabi SAW sendiri telah bersabda, “Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, sesungguhnya Al-Qur'an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan.” (HR. Ad-Dailami)
5. Dalam dakwahnya sdr. Maulana tidak pernah / jarang memakai dalil dari ayat Al-Qur’an ataupun mengutip hadits Nabi SAW yang shohih. Karena sumber dari dakwah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah.
Alloh Ta’Ala berfirman :
"Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.” (Al-Maa'idah: 67)
Rasulullah SAW pun pernah bersabda,
“Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnah-ku.” (HR. Al-Hakim (I/172), dan Daruquthni hadits no. 149).
Terbukti, bahwa sdr. Nur Maulana telah MEMPERMAINKAN dakwah islamiyah dan MENEBAR SYUBHAT di kalangan ummat. Kami (ummat Islam) yang masih menginginkan dakwah yang suci MENOLAK kehadiran Nur Maulana tampil di televisi – televisi untuk memberikan ‘tausyiyah’ yang menebar syubhat dan fitnah.
Maka dari itu kami menghimbau kepada sdr. Nur maulana untuk MENGHENTIKAN dakwahnya jika masih memakai cara – cara seperti yang tertera di atas, dan anda masih bisa berdakwah jika menghilangkan cara – cara seperti :
1. Sdr. Maulana TIDAK BOLEH berlagak seperti wanita dalam berdakwah di hadapan ummat 2. Sdr. Maulana TIDAK BOLEH banyak melawak dalam berdakwah
3. Sdr. Maulana TIDAK BOLEH menyelewengkan istilah syar’iyyah dalam berdakwah
4. Sdr. Maulana TIDAK BOLEH menggunakan sarana musik atau nyayian dalam berdakwah untuk membuat suasana menjadi haru.
5. Sdr. Maulana HARUS menggunakan dalil – dalil dari Al-Qur’an dan Hadits Shohih, TIDAK BOLEH mengambil dalil tanpa sanad yang jelas dan justru menjerumuskan ummat ke dalam jurang syubhat.
Kami sangat mengharapkan anda merubah cara dakwah anda di hadapan ummat dan di hadapan Alloh Jalla wa Alaa’.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Di malam hari saat aku isro’, aku melihat suatu kaum di mana lidah-lidah mereka dipotong dengan guntingan dari api” – atau ia (Rasulullah) berkata, “dari besi.” Aku bertanya siapa mereka wahai Jibril? Mereka adalah para khatib-khatib dari umatmu!” (HR. Abu Ya’la dari sahabat Anas bin Malik RA).
Beliau SAW juga bersabda,
“…Dan sesungguhnya yang aku takutkan atas umatku ialah para Ulama – Ulama YANG MENYESATKAN.” (HR. Abu Daud dari sahabat Tsauban RA).
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
tolong jika ingin menyebarkan informasi ini, cantumkan sumber penulisnya. Krn banyak terjadi plagiat yang mengatasnamakan orang lain yang menulis nasihat ini.
Sayful Fahmy MH
mudah-mudahan Maulana baca ini tulisan.