|

TIDURNYA ORANG YANG BERPUASA ADALAH IBADAH ???

بسم الله الرحمن الرحيم




“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih , amalnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan dan dosanya diampuni.”

Kata – kata di atas telah disebut hadist yang bersumber dari Nabi saw oleh banyak orang, ya bisa dikatakan hadist populer. Namun anehnya hadist tersebut tidak tercantum di kitab – kitab hadist populer.

Hadist tersebut hanya ada di kitabnya Imam as-Suyuti di dalam al-Jami’ ash-Shoghir hal. 678. Dan juga terdapat di dalam Syu’abul Iman, karyanya Imam al-Baihaqi.

Sanad Hadist

Menurut Imam Suuti sendiri, kwalitas hadist tersebut adalah dho’if (lemah). Bagi orang yang kurang mengetahui ilmu hadist, atau bahkan tidak tahu sama sekali. Pernyataan as-Suyuti itu dapat menimbulkan salah paham, sebab hadist dho’if itu secara umum masih dapat dipertimbangkan untuk diamalkan. Sedangkan hadist palsu (maudhu) atau semi palsu (matruk) tidak bisa dijadikan dalil sama sekali, untuk beramal dan atau untuuk fadhoilul A’mal (mendorong amal2 kebajikan).

Pemahaman seperti itu akan hilang jika diketahui bahwa hadist palsu merupakan bagian dari hadist dho’if. Al-Minawi menyatakan bahwa pernyataan As-Suyuti itu memberikan kesan bahwa seakan – akan Imam Baihaqi seakan – akan menilai hadist itu dho’if, padahal tidak demikian.

Menurut Imam al-Baihaqi, di dalam sanad hadist itu terdapat nama – nama seperti Ma’ruf bin Hisan, seorang rawi yang dho’if, dan Sulaiman bin Amr al-Nakho’i, seorang rawi yang lebih dho’if dari Ma’ruf. Bahkan menurut Al-Iraqi seorang kritikus ahli hadist, Sulaiman adalah seorang yang pendusta (suka berbohong).

Al-Minawi sendiri kemudian menyebutkan beberapa nama rawi yang terdapat di dalam hadist di atas, ya’ni Abdul Malik bin Umair, salah seorang yang dinilai sangat dho’if. Namun rawi yang paling parah kedho’ifannya adalah Sulaiman bin Amr al-Nakho’i tadi, yang dinilai sebagai seorang pendusta dan pemalsu hadist.


Penuturan Pala Ulama Tentang Sulaiman Al-Nakho’i
Menurut Imam Ahmad bin Hanbal, Sulaiman bin Amr al-Nakho’i adalah pemalsu hadist. Yahya bin Ma’in menyatakan, “Sulaiman bin Amr dikenal sebagai pemalsu hadist.” bahkan di dalam kesempatan lain, Yahya bin Ma’in menuturkan, “Sulaiman bin Amr adalah manusia paling dusta di dunia ini”. Imam Bukhari sendiri mengatakan, “Sulaiman bin Amr adalah matruk (Hadistnya semi palsu lantaran ia pendusta)”. Sementara Yazid bin Harun menyatakan, “Siapapun tidak halal meriwayatkan hadist dari Sulaiman bin Amr.” Imam ibn Adiy menuturkan, “Para ulama sepakat ahwa Sulaiman bin Amr adalah seorang pemalsu hadist.”

Ibnu Hibban mengatakan, “Sulaiman bin Amr al-Nakho’i adalah orang Baghdad, yang secara lahiriyah , dia adalah orang sholih, tetapi ia memalsu hadist.” Sementara Imam al-Hakim tidak meragukan lagi bahwa ia adalah pemalsu hadist.

Keterangan para Ulama tsiqoh (terpercaya) ini rasanya sudah cukup untuk menyatakan bahwa yang dianggap hadist di atas (“Tidurnya orang yag berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih , amalnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan dan dosanya diampuni.” ) adalah BUKAN HADIST YANG BERASAL DARI NABI SAW.

Posted by Knights Of Masjid on 9:37 AM. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "TIDURNYA ORANG YANG BERPUASA ADALAH IBADAH ???"

Leave a reply