|

Tentang Poligami

 بسم الله الرحمن الرحيم


Banyak kalangan Muslim ada yang senang membicarakan masalah ini, dan ada yang kurang senang membicarakan masalah ini. Dan sebaliknya, kaum Kafir justru benci jika membicarakan hal ini dan menjadikan ini sebagai senjata mereka untuk menghancurkan Islam. Tapi Allah lah yang pegang Kuasa.

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (an Nisa : 3)

Poligami sendiri terbagi menjadi 2, Poligami ala Islam dan Poligami ala Kafir.
Adapun Poligami secara Islam adalah suatu pernikahan yang di dalamnya terdapat isteri lebih dari 1 dan mempunyai batas maksimal yang diperbolehkan Islam, dengan 4 wanita saja. Tidak boleh lebih. Dan dengan tujuan untuk meninggikan kalimat Allah, memperoleh keturunan yang banyak (dengan keturunan tersebut, bisa menambah populitas kaum Muslimin atas kafirin) dan tidak hanya itu, tetapi harus ADIL dan bukan untuk nafsu semata apalagi pamer.

Sungguh berat memang, sedangkan,

Poligami ala Kafir adalah suatu pernikahan yang di dalamnya terdapat isteri lebih dari 1 dan tidak punya batas jumlah tertentu, dan dengan tujuan SELAIN ALLAH. Entah itu karena nafsu, harta, tahta, atau dunia. Yang jelas, poligami macam ini adalah BATHIL.

Ya, memang tidak kita pungkiri, masalah ini adalah masalah inti dari perkawinan yang Islami, dimana seorang Isteri Muslimah yang dinikahi pria Muslim yang kaffah, pasti menanyakan atau sekedar menyinggung masalah ini kepada suaminya. Dengan maksud mencari tau apakah suaminya akan seperti itu tau tidak.

Yang pantas menjawabnya adalah hati nurani sang suami, dimana jawaban Ya atau Tidak adalah HALAL baginya. Tetapi bagi seorang suami yang sulit untuk membagi cinta dengan wanita lain di dalam keluarganya. Ia pasti menolaknya. Karena takut, nanti akan menyakiti dan memerahkan hatinya, meskipun ini HALAL. Dan jika sang suami memilih ya, maka sang isterilah yang harus menerima ujian pintu syurga dari Allah. Ya, kami kaum ikhwan juga bisa merasakan betapa perihnya jika itu terjadi. Tapi sekali lagi ini adalah ujian dari Allah untuk orang – orang yang akan menjadi seorang isteri. Bukankah Allah sudah memuliakan perempuan dengan segala rahmat-Nya, kodrat-Nya, dan kasih sayang-Nya… dengan syurga di telapak kakinya.

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa : 129)

Allah tau bagaimana sifat pria, yang cenderung lebih egois. Lebih baik jagalah 1 cinta di hati daripada menjaga 2, 3, 4 cinta di hati jika tidak bisa berbuat adil, ya ikhwah.

Dan di dalam Kitab Ihya Ulumuddin, bab Munakahat (perkawinan), Imam al Ghozaly –rhm- berkata ttg maksud ayat tersebut: “Kamu tidak akan dapat berlaku adil tentang kerinduan hati dan kecondongan jiwa, termasuk dalam hal banyak dan sedikitnya dalam persetubuhan.”

Rasulullah saw pun pernah berdoa : “Ya…Allah Tuhanku, Inilah kepayahanku ada apa yang aku miliki, dan aku tidak memiliki kekuatan sebagaimana yang Engkau miliki, yang aku tidak memilikinya.” (HR. Ibnu Hibban, dari Abu Hurairah ra)

Imam al Ghozaly berkata : “yang dimaksud disitu yakni perasaan cinta”

Pernah Rasulullah saw sewaktu sakit dibawa keliling dengan cara dipikul setiap hari dan setiap malam, beliau saw bermalam di masing – masing isterinya, kemudian beliau saw bertanya : “kemana aku besok ?” Pertanyaan itu akhirnya bisa dimengerti oleh salah seorang isteri. Ia berkata : “Sebenarnya Rasulullah saw itu bertanya tentang hari yang menjadi bagiannya Aisyah ra. Kemudian kami semua berkata : “Ya Rasulullah saw kami telah mengizinkan engkau untuk tetap di rumah Aisyah ra, karena engkau akan mengalami kepayahan bila terus dibawa keliling setiap malam.” Kemudian Rasulullah saw bertanya : “Sudah relakah kalian semua dengan memberikan bagian giliran kepada Aisyah ?” Maka kami menjawab : “Ya (kami telah rela).” Lalu Rasulullah saw berkata : “Pindahkanlah aku ke rumah Aisyah.”

Betapa sulitnya membagi cinta dan kecondongan jiwa. Tapi menyangkut masalah di atas, Allah sudah mengkhususkan bagi beliau saw. Dan jangan samakan beliau saw dengan kita –ummatnya-.

“Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.” (Al-Ahzab : 51)

Ayat di atas juga termasuk etika dalam bergaul dengan para isteri dalam ruang lingkup yang Islami.

Bagi ikhwan, jangan terlalu muluk – muluk atau meremehkan masalah poligami dalam Islam, dan bagi akhwat jangan terlalu kurang senang dengan poligami dalam Islam. Jika dibayangkan dengan para biara yang “selibat” (tidak menikah) mereka pun tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya meski dengan alasan ingin melayani Tuhan, tetapi banyak para biarawan/wati di Eropa (Barat) yang melakukan skandal pencabulan. Na’udzubillah. Allah telah memurnikan ajaran para Nabi dengan munakahat dan menyempurnakannya dengan poligami. Tetapi tidak mudah untuk berpoligami. Meskipun hal itu adalah HALAL lagi BAIK. Kita sebagai ummat Muhammad Rasul Allah saw WAJIB MEMBELA POLIGAMI DALAM AJARAN KITA JIKA HAL ITU DIOLOK – OLOK OLEH KAUM KAFIR –LAKNATULLAH ALAYH-


“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali Imran : 14)


Itu sudah menjadi kodrat kita sebagai manusia ! WaLLahu ‘Alam

Posted by Knights Of Masjid on 10:01 AM. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Tentang Poligami"

Leave a reply