|

Tahun Baru Masehi Adalah Hari Raya Para Penyembah Berhala


بسم الله الرحمن الرحيم



Setiap tanggal 1 Januari sudah menjadi momen tersendiri bagi banyak ummat manusia di dunia ini. Kebanyakan mereka hura – hura dan bersuka cita atas malam pergantian tahun menurut perhitungan matahari (syamsiyah) itu, biasa juga disebut dengan tahun Masehi.


Dari mulai anak – anak, orang dewasa, pria – wanita, sampai lanjut usia pun semarak memeriahkan malam pergantian tahun itu. Diselingi dengan peniupan terompet sampai perzinaan mereka lakukan. Tapi TIDAK bagi kaum yang beriman. Mereka lebih suka berfikir di dalam rumah ketimbang mengikuri acara super maksiat semacam itu. Sungguh TALBIS IBLIS itu sangat KUAT.


Sejarah Tahun Baru Masehi
Ditinjau dari sejarahnya, Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (Sebelum Masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM (Sebelum Masehi). Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir Pagan Kuno.


Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.


Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September.  Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.


Pada masanya, setiap tanggal 1 Januari rakyat Romawi penyembah berhala menggelar pesta hura – hura, mabuk – mabukan, sampai pesta Sex. Dan semakin kesini, setelah Romawi sudah memeluk Kristen, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen.


Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi (M).


Bagi kita, orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan semakin ikut andil dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang hebat dan juga ikut andil dalam kekafiran yang nyata. Sementara beberapa pekan yang lalu, kita semua sudah melewati tahun baru Muharram. 



Sangatlah jelas, TAHUN BARU MASEHI BUKANLAH HARI RAYA UMMAT ISLAM. Tapi Mengapa Orang ber-KTP Islam Juga Ikut Merayakan ??


Rasulullah –Semoga Alloh memberikan shalawat dan salam kepadanya- bersabda, "Barangsiapa yang menyerupai satu kaum berarti termasuk golongan mereka."  (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan ath-Thabrani)


Dalam artian lain, “Barangsiapa yang bertahun baru masehi / senang / gembira terhadap perayaan itu, Maka ia BUKANLAH MUSLIM!”



Merayakan / Ikut Gembira Tahun Baru Masehi Berari Mengkhianati Nabi SAW
Jika ada Muslim yang merayakan / ikut gembira dan bersuka cita dalam malam Tahun Baru Masehi berarti ia telah mengkhianati Nabinya, jika sudah mengkhianati Nabinya, maka ia telah mengkhianati Alloh, jika sudah mengkhianati Alloh, maka ADZAB ALLOH SANGAT PEDIH.


Karena tahun baru masehi merupakan budaya dan hari raya para penyembah berhala dan orang kafir, jadi kita diwajibkan untuk menjauhinya dan tidak ikut – ikutan merayakannya.


diharamkan bagi seorang Muslim untuk menyerupai atau meniru-niru orang kafir dalam perayaan mereka dengan mengadakan pesta, atau bertukar hadiah, atau membagi-bagikan permen atau makanan, atau libur dari bekerja, atau yang semisalnya.


Sebagaimana sabda Nabi –Semoga Alloh memberikan shalawat dan salam kepadanya-,
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia adalah bagian dari mereka”.


 Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyah berkata dalam kitabnya, Iqtidho’ Shirothol Mustaqiim, “Menyerupai atau meniru-niru mereka dalam hari raya mereka menyebabkan kesenangan dalam hati mereka terhadap kebatilan yang ada pada mereka bisa jadi hal itu sangat menguntungkan mereka guna memanfaatkan kesempatan untuk menghina/merendahkan orang-orang yang berfikiran lemah”.


Maka memberi ucapan “selamat tahun baru (masehi)” kepada siapapun dengan ini hukumnya HARAM, sama saja apakah terhadap mereka (orang-orang kafir) yang terlibat bisnis dengan seseorang (muslim) atau tidak. Jadi jika mereka memberi selamat kepada kita dengan ucapan selamat tahun baru masehi, kita SANGAT DILARANG menjawabnya, karena itu bukan hari raya kita, dan hari raya mereka tidaklah diridhoi Alloh.


Dan Dia -Subhanahu wa Ta’Ala- telah berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu.”  (Al-Maa’idah : 3)


Bagaimana jika kita diberi makanan Tahun Baru Masehi oleh Tetangga, sehingga Jika tidak dimakan itu merupakan suatu kemubadziran ???


Seandainya tidak memakannya itu suatu dosa mubadzir. Ketahuilah, dosa ikut serta dalam perayaan para penyembah berhala itu sangat besar dibanding dosa mubadzir. Jadi, Alloh memberikan pahala berlimpah bagi siapa saja yang menjauhi dari pada maksiat yang besar (ikut serta dalam menyemarakkan Tahun Baru Masehi).


Mustahil Alloh memberikan pahala berlimpah beriringan dengan dosa mubadzir menjauhi makanan hadiah tetangga di tahun baru penyembah berhala.


Dalam hadits lain diceritakan: ada seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah –Semoga Alloh memberikan shalawat dan salam kepadanya-. untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi SAW. menanyakan kepadanya (yang artinya): “Apakah di sana ada berhala, dari berhala-berhala orang Jahiliyah yang disembah?” Dia menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya, “Apakah di sana tempat dilaksanakannya hari raya dari hari raya mereka ?” Dia menjawab, “Tidak”. Maka Nabi bersabda, “ Tepatillah nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam” (Hadits Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim)


Hadits ini mengajarkan kita untuk menghindari syiar dan ibadah orang kafir baik yang berkaitan dengan tempat maupun waktu apalagi makanan / barang. Meskipun itu, dalam rangka beribadah kepada Alloh. Sebab hal itu sama aja turut menghidupkan syi'ar-syi'ar mereka (kafir).





Menolak Ajakan
Seorang mukmin sejati pasti mampu menolak ajakan kawan – kawannya untuk betahun baru ria, lantas bagaimana kiat – kiat menolak ajakan bertahun ria tersebut bagi yang ingin mengikuti Alloh dan RasulNya ?

  1. Kita tidak perlu malu dan segan untuk menolak ajakan teman kita untuk hura-hura dan pesta-pora di malam tahun baru. Di hadapan kawan – kawan boleh jadi kita dianggap sombong, tidak toleran, atau malah dikira makhluk asing. Tapi di hadapan Alloh, kita bisa termasuk golongan para penghuni surga jika kita istiqomah. Amiin. Bahkan para pencela yang masih awam akan agama itu, Alloh masukkan ke dalam daftar para penghuni Neraka. Siapa tahu ?!
  2. Perbanyaklah mengingat Alloh, jika kita hamba yang tau diri terhadap Tuhannya. Niscaya Insyaa’ Alloh, Dia pun ingat kepada kita dan memberikan pertolongan kita dari bahaya tahun baru yang penuh dengan adzab.


Untuk yang mereka masih mengikuti gaya hidup dan pesta pora hari raya kaum kafir, ada sebuah pesan :
“Takutlah pada api yang lidahnya tidak akan pernah padam dan jilatannya yang tak akan pernah diam.”

Posted by Knights Of Masjid on 9:22 PM. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Tahun Baru Masehi Adalah Hari Raya Para Penyembah Berhala"

Leave a reply