Catatan Dari Penjara Seri 8 : Dinul Islam Wajib Diamalkan Secara Bersih (Bab Kepemimpinan wajib bersih dari kepemimpinan kafir dan sekuler (2) )
بسم الله الرحمن الرحيم
Dinul Islam Wajib Diamalkan Secara Bersih (Bab Kepemimpinan wajib bersih dari kepemimpinan kafir dan sekuler (2) )
Catatan dari penjara seri 8 redaksi menghadirkan kembali tulisan ustad Abu Bakar Ba’asyir,yang akan menguraikan tentang bagaimana kepemimpinan dalam islam wajib bersih dari kepemimpinan kafir dan sekuler, khususnya tentang definisi Thogut dan penjabarannya
Selamat menyimak (from : saveabb.com/red)
THOGHUT
Pemimpin-pemimpin sesat dan menyesatkan orang banyak / pengikut-pengikutnya yang tersebut dalam Al Quran itu oleh Allah SWT dinamakan Thoghut (yang melampaui batas). Thoghut adalah pemimpin Kafir dan sekuler yang program kepemimpinannya mengeluarkan rakyatnya / pengikutnya dari cahaya / keimanan dan menyeret mereka kepada kegelapan jahilliah / kekafiran.
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“Allah pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (Kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah Syeitan (thoghut), yang mengeluarkan mereka dari cahaya (Iman) kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya” (Al Baqaraah : 257)
Adapun perwujudan pemimpin Thoghut yang nampak sehari-hari antara lain adalah:
Islam, tetapi mereka berpaham sekuler (memisahkan antara Syariat dan urusan kenegaraan, sehingga menolak hukum Islam dijadikan hukum positif di negara yang dipimpinnya). Semua pemimpin-pemimpin negara yang tersebut di atas adalah sesat dan menyesatkan yang akan menyeret rakyatnya / pengikutnya ke neraka jahanam. Oleh karena itu Orang-orang Kafir baik ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) maupun orang Musyrik dan kaum Sekuler dilarang oleh Allah SWT untuk diangkat menjadi pemimpin umat Islam.
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barang siapa berbuat demikian niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena siasat memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. dan hanya kepada Allah kembalimu” (Aali Imraan : 28)
Firman-Nya lagi:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dholim” (Al Maa-idah : 51)
Firman-Nya lagi:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil menjadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu menjadi buah ejekan dan permainan, yaitu diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelumnya dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertawakallah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman” (Al Maa-idah : 57)
Keterangan:
Berdasarkan ayat-ayat tersebut diatas, maka sudah jelaslah bahwa haram hukumnya kaum Muslimin mengangkat orang-orang Kafir sebagai pemimpin mereka terutama dalam urusan pemerintahan. Demikian pula kaum Sekuler karena pada hakekatnya Kaum Sekuler juga termasuk golongan Kafirin karena mereka menolak mengatur negara dan rakyat yang dipimpinnya dengan hukum Allah secara Khaffah.
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“... barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang Kafir”. (Al Maa-idah : 44)
Perwujudan thoghut di samping wujudnya berupa pemimpin / pemerintahan negara juga berupa undang-undang, ajaran / ideologi buatan manusia yang bertentangan dengan syariat Islam seperti demokrasi, sosialis, komunis, kapitalis, nasionalis dan semua undang-undang dasar dan falsafah negara yang diluar Islam.
Semua itu merupakan thoghut yang menjerumuskan umat kegelapan hidup dunia akherat. Itulah sebabnya Allah SWT memerintahkan agar umat Islam meninggalkan semua itu dan mencukupkan diinul Islam sebagai satu-satunya asas (asas tunggal) kehidupan mereka baik secara pribadi, masyarakat dan negara, demikian pula Allah melarang mengikuti jalan-jalan / ideologi-ideologi / falsafah-falsafah (ajaran-ajaran) hidup buatan manusia sebagai mana yang difirmankan oleh Allah dalam surat Al An’am: 153.
PROGRAM KEPEMIMPINAN ORANG KAFIR / SEKULER
Adapun program kepemimpinan orang Kafir yang diterangkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran adalah sebagai berikut:
Catatan dari penjara seri 8 redaksi menghadirkan kembali tulisan ustad Abu Bakar Ba’asyir,yang akan menguraikan tentang bagaimana kepemimpinan dalam islam wajib bersih dari kepemimpinan kafir dan sekuler, khususnya tentang definisi Thogut dan penjabarannya
Selamat menyimak (from : saveabb.com/red)
THOGHUT
Pemimpin-pemimpin sesat dan menyesatkan orang banyak / pengikut-pengikutnya yang tersebut dalam Al Quran itu oleh Allah SWT dinamakan Thoghut (yang melampaui batas). Thoghut adalah pemimpin Kafir dan sekuler yang program kepemimpinannya mengeluarkan rakyatnya / pengikutnya dari cahaya / keimanan dan menyeret mereka kepada kegelapan jahilliah / kekafiran.
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“Allah pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (Kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah Syeitan (thoghut), yang mengeluarkan mereka dari cahaya (Iman) kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya” (Al Baqaraah : 257)
Adapun perwujudan pemimpin Thoghut yang nampak sehari-hari antara lain adalah:
- Semua pemimpin Kafir terutama dalam negara-negara Kuffar.
- Semua pemimpin yang dhohirnya memeluk Islam yang memimpin negara-negara umat
Islam, tetapi mereka berpaham sekuler (memisahkan antara Syariat dan urusan kenegaraan, sehingga menolak hukum Islam dijadikan hukum positif di negara yang dipimpinnya). Semua pemimpin-pemimpin negara yang tersebut di atas adalah sesat dan menyesatkan yang akan menyeret rakyatnya / pengikutnya ke neraka jahanam. Oleh karena itu Orang-orang Kafir baik ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) maupun orang Musyrik dan kaum Sekuler dilarang oleh Allah SWT untuk diangkat menjadi pemimpin umat Islam.
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barang siapa berbuat demikian niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena siasat memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. dan hanya kepada Allah kembalimu” (Aali Imraan : 28)
Firman-Nya lagi:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dholim” (Al Maa-idah : 51)
Firman-Nya lagi:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil menjadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu menjadi buah ejekan dan permainan, yaitu diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelumnya dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertawakallah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman” (Al Maa-idah : 57)
Keterangan:
Berdasarkan ayat-ayat tersebut diatas, maka sudah jelaslah bahwa haram hukumnya kaum Muslimin mengangkat orang-orang Kafir sebagai pemimpin mereka terutama dalam urusan pemerintahan. Demikian pula kaum Sekuler karena pada hakekatnya Kaum Sekuler juga termasuk golongan Kafirin karena mereka menolak mengatur negara dan rakyat yang dipimpinnya dengan hukum Allah secara Khaffah.
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“... barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang Kafir”. (Al Maa-idah : 44)
Perwujudan thoghut di samping wujudnya berupa pemimpin / pemerintahan negara juga berupa undang-undang, ajaran / ideologi buatan manusia yang bertentangan dengan syariat Islam seperti demokrasi, sosialis, komunis, kapitalis, nasionalis dan semua undang-undang dasar dan falsafah negara yang diluar Islam.
Semua itu merupakan thoghut yang menjerumuskan umat kegelapan hidup dunia akherat. Itulah sebabnya Allah SWT memerintahkan agar umat Islam meninggalkan semua itu dan mencukupkan diinul Islam sebagai satu-satunya asas (asas tunggal) kehidupan mereka baik secara pribadi, masyarakat dan negara, demikian pula Allah melarang mengikuti jalan-jalan / ideologi-ideologi / falsafah-falsafah (ajaran-ajaran) hidup buatan manusia sebagai mana yang difirmankan oleh Allah dalam surat Al An’am: 153.
PROGRAM KEPEMIMPINAN ORANG KAFIR / SEKULER
Adapun program kepemimpinan orang Kafir yang diterangkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran adalah sebagai berikut:
Memperbanyak kerusakan di bumi.
Allah SWT berfirman:
“Dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negerinya, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu”. (Al Fajr 10,11,12)
Dan firman-Nya lagi:
“Dan adalah di kota itu, sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan”. (An Naml : 48)
Keterangan:
Di dalam ayat tersebut diatas (An Naml : 48) disebutkan ada sembilan orang lelaki yang membuat kerusakan di muka bumi, Imam Ibnu Katsir menerangkan bahwa sembilan orang tersebut ialah para pembesar kaum Tsamud.
Beliau berkata: ”Adapun mereka dapat menguasai kaum Tsamud karena mereka pembesar-pembesar dan pemimpin-pemimpin mereka” (Mukhtasor tafsir Ibnu Katsir).
Adapun yang dimaksud memperbanyak kerusakan di bumi yang diterangkan dalam ayat tersebut diatas ialah, program mereka hanya membangun benda-benda untuk tujuan kemewahan dan berbangga-bangga, dan membangun tempat-tempat maksiat dan perbuatan-perbuatan munkar untuk memuaskan hawa nafsu dan menghalang amalan-amalan Ma’ruf, sehingga akhlak pengikut / rakyatnya rusak dan kepercayaan mereka sesat, penuh kemusyrikan. Inilah kerusakan yang sebenarnya hasil dari pada program kepemimpinan orang-orang Kafir.
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir dalam infaq). Mereka telah lupa kepada Allah maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik” (At Taubah : 67)
Memurtadkan kaum beriman.
Adalah menjadi rencana orang-orang Kafir terutama apabila menguasai dan memimpin umat Islam, pasti berusaha memurtadkan kaum Muslimin secara proaktif. Dan menghalangi kaum Muslimin untuk mengamalkan Syariatnya secara sempurna.
Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“ ... mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu kepada kekafiran, seandainya mereka sanggup ... “ (Al Baqaarah : 217)
Dan firman-Nya lagi:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang Kafir sesudah kamu beriman” (Ali Imraan :100)
Dan firman-Nya lagi:
“Hai orang-orang yang beriman jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi”. (Ali Imraan : 149)
Firman-Nya lagi:
“Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka ...” (Al Baqaraah : 120)
Keterangan:
Dari ayat-ayat tersebut di atas jelas bahwa kepemimpinan orang Kafir pasti akan melahirkan kerusakan yang hebat bagi orang yang beriman, yaitu melipat gandakan kemungkaran, perbuatan maksiat dan menghalangi perbuatan Ma’ruf. Disamping itu secara proaktif menggerakkan usaha-usaha untuk memurtadkan orang beriman.